6.4.20

Part 2 - Mencari Gastfamilie

Aupair di Jerman???
(Part 2 -Mencari Gastfamilie)


Hallöchen! Kali ini aku mau share proses apa aja yang sudah aku lalui untuk bisa menjadi Aupair di Jerman, by the way aku Aupair sudah agak lama, sekitar tahun 2017 lalu. Info yang aku bagikan ke kalian ini bakal berguna banget nantinya, so simak dan baca baik-baik ya....

Step yang kedua adalah "Mencari Gastfamilie"

Kalau kamu sudah membaca dan mengerti post aku yang pertama tentang Aupair dan sudah membaca post "Part 1 - Persiapan bahasa Jerman", dan yang terpenting kamu sudah yakin dengan kemampuan bahasa Jerman kamu dan ujian Goethe A1 sudah di depan mata, berarti kamu siap untuk ada di tahap selanjutnya, yaitu mencari Gastfamilie!

Kamu bisa mencari Gasfamilie melalui beberapa website aupair seperti aupairworld.com dan aupair.com. Atau grup Facebook Aupair juga bisa menjadi pilihan, kamu juga bisa gabung di grup AFA Germany yang isinya perkumpulan orang Indonesia yang sedang Aupair, FSJ, atau Ausbildung di Jerman.

Carilah Gastfamilie yang cocok dengan kamu dan pastikan juga kalau mereka sreg dengan kamu, karena kamu akan tinggal bersama mereka selama maksimal satu tahun. Jadi janganlah buru-buru atau punya pikiran yang penting dapat Gastfamilie. Karena untuk pindah pun tidak mudah dan stressful. Kenali lah mereka baik-baik, ajaklah mereka untuk video call melalui Skype agar kita bisa mengenal mereka lebih dalam.

Pastikan kalian sudah membicarakan tentang hak dan kewajiban Aupair, apa tugas kamu, berapa jam kamu bekerja, uang saku, uang kursus, dan lain-lain. Kamu juga harus memperhatikan dimana mereka tinggal, di desa, kota kecil, atau kah kota besar. Ini penting! Kenapa? Karena penting sekali buat kamu yang mau FSJ, Ausbildung, atau pun kuliah untuk belajar bahasa Jerman lebih dalam. 

Kamu harus sadar desa di Jerman, bisa lah sangat terpencil dan jauh dari mana pun, apalagi sekolah bahasa. Kota kecil pun terkadang tidak memiliki sekolah bahasa yang "proper", mungkin hanya ada Volkshochschule (tidak aku rekomendasikan) yang menyediakan kursus seminggu sekali. So, pastikan rumah Gastfamilie kamu mempunyai koneksi ke sekolah bahasa yang bagus. Tempat terbaik tentu saja kalau Gastfamilie kamu tinggal di kota besar seperti Berlin, Hamburg, Frankfurt am Main, Cologne, Duesseldorf, Munich, Stuttgart, dsb.

Idealnya kamu kursus bahasa pada malam hari di saat Gastfamilie kamu sudah di rumah, sehingga kamu tidak meninggalkan kewajiban kamu sebagai Aupair. Aku dulu ikut kursus malam dari jam 19.00-21.00, dua kali hingga tiga kali seminggu. Dan selama satu tahun Aupair, aku berhasil kursus A2 dan B1.

Perhatikan juga tentang transportasi publik disana, apakah sekolah atau kindergarten anak Gastfamilie bisa dijangkau dengan jalan kaki, sepeda, atau bus. Kalau kamu harus bepergian dengan kereta atau bus ke sekolah mereka, diskusikanlah tentang tiket bulanan transportasi publik ke Gasfamilie sehingga kamu pun bisa menggunakan tiket ini untuk bepergian ke sekolah bahasa.

Setelah kamu cocok dengan salah satu Gastfamilie, dan mereka pun cocok dengan kamu, mintalah mereka untuk mengirimkan kontrak Aupair serta bukti pendaftaran asuransi ke kamu. Kalau Gasfamilie kamu masih baru dan belum mengerti tentang dokumen yang dibutuhkan, kamu bisa bantu mereka. Kontrak aupair bisa di download di web aupairworld.com, sedangkan asuransi bisa mereka daftarkan secara online (dulu aku pakai "dr Walter"). Jangan lupa juga agar mereka mengirimkan kamu copy dari Meldebestaetigung mereka. Ketiga dokumen ini adalah syarat dari pembuatan visa di Kedubes Jerman di Jakarta. Dokumen kontrak Aupair harus sudah ditandatangani Gastfamilie kamau dan harus original ya! Jadi mereka harus mengirimkan semua dokumen tersebut melalui post dan bukan email. Pastikan mereka menuliskan identitas kamu dan mereka juga pastinya dengan benar. Kamu bisa mulai mencari termin/janji di Kedubes Jerman, karena dokumen dari Gastfamilie akan tiba di kamu sekitar 2-4 minggu, perhitungkanlah waktu termin kedubes dengan cermat! Jangan lupa kamu juga sudah harus mendapatkan sertifikat A1 dari Goethe Institut pada saat itu dengan nilai yang cukup!


Sekian info Aupair di Jerman Part 2 - Mencari Gastfamilie, untuk part ketiganya ada di post selanjutnya ya!

Part 1 - Persiapan Bahasa Jerman




Aupair di Jerman???

(Part 1 - Persiapan Bahasa Jerman)


Hallöchen! Kali ini aku mau share proses apa aja yang sudah aku lalui untuk bisa menjadi Aupair di Jerman, by the way aku Aupair sudah agak lama, sekitar tahun 2017 lalu. Info yang aku bagikan ke kalian ini bakal berguna banget nantinya, so simak dan baca baik-baik ya....

Step yang pertama adalah "Persiapan bahasa Jerman"

Sebelum kamu cari Gastfamilie atau buat Termin di Kedubes Jerman Jakarta, please banget tingkatkan dulu kemampuan bahasa Jerman kamu! Jujur aja, bisa dibilang kalau kesalahan terbesar para calon Aupair yang aku lihat itu ada di tahap awal ini. Banyak orang yang kebelet cari Gastfamilie dan akhirnya gagal karena tidak lulus tes bahasa Jermannya, sedangkan sertifikat Goethe A1 itu salah satu syarat terpenting dalam pembuatan visa.

So... buat kamu yang belum "matang" bahasa Jermannya, please slow down! Bahasa Jerman itu tidak gampang lho. Saran aku, minimal kamu harus menguasai materi A1 sampai minimal 60-70 %, baru kamu bisa mulai cari-cari Gastfamilie.

Di Indonesia, lebih tepatnya di Bandung, ada beberapa tempat kursus yang bisa kamu pilih, salah satunya Pusat Bahasa ITB. Tempat ini buat aku recommended sekali karena untuk A1 hanya dibagi menjadi dua level yaitu A.1.1 dan A.1.2, per level kamu bisa selesaikan dalam waktu sekitar 2-3 bulan, dan minimal pendaftaran 8-10 orang. Harganya pun cukup terjangkau dan sebanding dengan kualitas yang diberikan. Untuk infonya kamu bisa cek website http://www.lc.itb.ac.id/#/ 

Dulu aku kursus disini hanya sampai A.1.1 karena untuk lanjut ke level selanjutnya hanya ada 6 orang yang mendaftar, jadi kelas dibatalkan. Akhirnya, aku kontak twitter dan email himpunan mahasiswa sastra Jerman UPI dan UNPAD untuk mencari orang yang mau mengajari aku bahasa Jerman secara privat. Puji syukur ada satu orang cewek yang mau aku jadikan guru privat. Waktu itu aku menghabiskan waktu sekitar 4 bulan untuk belajar bahasa jerman dari nol.

Buku yang aku pakai waktu itu adalah buku Studio D A1, bisa dibeli di toko buku Lentera Abadi Braga untuk yang di Bandung, atau bisa dibeli online di Tokopedia, Shopee, dsb. Harganya sekitar 250.000 rupiah (tahun 2017) untuk satu paket, yang isinya buku materi, buku latihan, dan CD untuk listening. Kalau kamu belajar yang rajin dan isi semua latihan di buku ini dan rajin mengerjakan contoh soal ujian A1 Goethe, aku jamin kamu pasti lulus tes ujian A1.


buku Studio D A1

Setelah kamu cukup yakin dengan kemampuan bahasa jerman kamu, kamu bisa daftar tes ujian A1 di Goethe Institut (Bandung, Jakarta, atau Surabaya). Kenapa?? Karena biayanya mahal, jadi please jangan buang-buang uang kamu kalau kamu belum siap. Apalagi kalau biayanya dari uang pribadi dan orangtua kamu bukan dari orang berada.

Sekian info Aupair di Jerman Part 1 - Persiapan Bahasa Jerman, untuk part keduanya ada di post selanjutnya ya!

* kamu juga bisa download materi bahasa Jerman dari web ini https://www.deutschkurse-passau.de/JM/index.php?option=com_content&view=article&id=34&Itemid=165


Aupair di Jerman???


Hallöchen! Aku mau share proses apa aja yang sudah aku lalui untuk bisa menjadi Aupair di Jerman, by the way aku Aupair sudah agak lama, sekitar tahun 2017 lalu. Untuk langkah-langkahnya bisa dibaca di post-post aku yang selanjutnya. Sekarang aku mau menjelaskan lebih rinci apa itu Aupair dan hal-hal penting yang harus kamu perhatikan sebelum kamu memulai Aupair di Jerman.

Dikutip dari infoaupair.com, Aupair adalah sebuah Program Pertukaran Budaya yang dilakukan oleh pemuda/i single terutama perempuan berusia 18-27 tahun, tujuan utamanya adalah untuk belajar dan memperdalam Bahasa Jerman mereka dengan langsung tinggal di dalam keluarga Jerman selama 1 tahun. So, program ini bisa banget dijadikan "jembatan" buat kamu yang ingin kuliah atau pun Ausbildung di Jerman. Berikut hal-hal yang harus kamu perhatikan kalau kamu mau Aupair di Jerman:

Open your mind

Jerman adalah negara yang jauh berbeda dari Indonesia baik dari segi bahasa dan budayanya. Disini semua serba bebas, bebas menyatakan pendapat, bebas berpakaian, bebas beragama, bebas berekspresi, dsb. Jadi tolong buka pikiran kalian sebelumnya, sebagai contoh, mungkin kalian tidak sependapat dengan LGBT, tapi disini orang bebas menjadi siapa saja dan bersama siapa saja yang mereka mau, jadi tolong hargai mereka apabila kamu bertemu orang sesama jenis berpelukan di tempat umum di Jerman, please don't stare at them weirdly! Berpakaian terbuka, apalagi di musim panas adalah hal yang umum di sini, jadi janganlah merasa risih ya apalagi melihat orang dari atas sampai bawah, it's a big NO! Jerman adalah negara yang multi kultur, so, kamu bakal banyak bertemu orang-orang dari segala dunia dengan ras dan budaya yang berbeda-beda, sikap rasis adalah sikap yang tidak bisa ditolelir disini. Kalau kamu tidak bisa berpikiran secara terbuka, Jerman bukanlah tempat yang tepat buat kamu, sorry to say!

Sadar akan tugas dan kewajiban Aupair

Tugas aupair yang utama adalah tinggal bersama sebuah keluarga Jerman dan menjaga anak-anak mereka, jadi penting banget buat kamu untuk punya pengalaman mengasuh anak-anak terutama anak kecil. Sabar adalah salah satu kuncinya!

Selain itu kamu juga harus terampil dalam pekerjaan rumah tangga, karena setiap keluarga host (Gastfamilie) terkadang memberikan tugas rumah tangga ringan kepada Aupairnya, seperti membersihkan dan merapikan kamar anak-anak, memasak untuk anak-anak, dan lain-lain.

Mostly, Aupair disediakan kamar pribadi,  jaga agar kamar kita selalu bersih dan rapi. Kita juga harus sadar akan kebersihan diri kita sendiri, mandi setiap hari itu penting. Dan kalau kita diberikan kamar mandi private, tolong agar dijaga kebersihannya dan jaga agar tetap kering. Kalaupun kamar mandi yang kita gunakan dipakai bersama-sama, maka ada baiknya kita juga turut bantu membersihkan tanpa diminta.

Gastfamilie wajib memberikan uang saku per bulan sebanyak 260 Euro plus uang kursus bahasa 50 Euro (terkadang kalau kita tidak mengambil kursus bahasa, uang 50 Euro ini tidak diberikan) dan asuransi ditanggung oleh mereka. Uang untuk transportasi umum biasanya tergantung dari pengertian Gastfamilie tersebut, ada yang berbaik hati memberikan kamu, atau menyediakan sepeda, atau bahkan tidak keduanya sama sekali.

Gastfamilie tidak punya kewajiban untuk membiayai kamu kuliah! Terkadang banyak orang yang terlalu berharap kalau Gastfamilie mereka akan membayarkan untuk ini dan itu. Padahal mereka tidak punya kewajiban sama sekali, mereka punya keluarga sendiri yang harus mereka biayai, kamu harus mengerti tentang itu, kalau pun ada teman kamu yang dibiayai kuliah atau pun sekolahnya, itu berarti mereka beruntung.

Know your purpose/s

Sebelum memulai Aupair, ada baiknya kamu sudah tau apa tujuan kamu berikutnya. Freiwilliges Soziales Jahr (kerja sosial), Ausbildung, atau pun kuliah. Dan untuk yang mau kuliah, saya sarankan untuk menyelesaikan sarjana dulu di Indonesia, karena sarjana atau Bachelor di Jerman tidaklah mudah. Setelahnya kamu bisa Aupair dan melanjutkan S2 kamu disini. Lulusan SMA di Indonesia tidak bisa langsung mendaftar Bachelor di Jerman karena pendidikan di Indonesia dianggap tidak setara, dan kamu harus mengikuti Studienkolleg terlebih dahulu.

Kalau tujuan kamu kesini adalah untuk cari jodoh dan menikah setelah Aupair, sah-sah saja sebenarnya, tapi tidak aku sarankan ya... Come on! Kamu bisa lebih baik dari itu, kamu bisa punya masa depan sendiri kalau kamu Ausbildung atau kuliah. Be independent! Jodoh itu hanya bonus!

Thank you for reading!